Minggu, 22 April 2012

Vietnam..Ho Chi Minh...HO..HO...!!

It's FREE....

Bulan Januari 2012, saya berkesempatan untuk mengunjungi Vietnam. Dalam rangka outing kantor tempat saya bekerja sekarang sebagai PR Community Relations. Itu artinya semua biaya perjalanan, akomodasi, dan acara makan resmi di tanggung oleh kantor saya. (Asoooy!)

Menuju Rumahnya Paman Ho..

Perjalanan menempuh waktu selama kurang lebih 3 jam. Berangkat jam 4 sore, dan sampai di Vietnam jam 7 malam. Tidak ada perbedaan waktu antara Vietnam dengan Indonesia. Menggunakan maskapai Air Asia, perjalanan mulus dan menyenangkan, walaupun selama 3 jam perjalanan, tidak ada meal yang saya beli. (ngiriiiiit kakak.....)

Than Son Nhat International Airport
Sesampainya di Bandara Than Son Nhat, kami menuju loket imigrasi untuk mendapatkan stamp tanda kami boleh memasuki rumahnya Uncle Ho. Agak shock untuk saya melihat petugasnya berwajah sangar dan terkesan militer. Lepas mendapatkan stamp imigrasi, ketua rombongan kami langsung menghubungi konektor kami di Vietnam untuk segera menjemput kami di Bandara. Turun ke bawah menuju pintu keluar, kami menukarkan USD yang kami bawa dengan mata uang setempat, yaitu Vietnam Dong atau VND. 1 USD dihargai di money changer bandara seharga 21.000 VND.

On The Way.....

Sesudah bertemu dengan driver yang akan membawa rombongan kami ke hotel, kendala pertama terjadi. Dirver yang membawa kami ternyata tidak fasih berbahasa Inggris, alhasil kami bersusah payah menjelaskan ke driver kami tentang alamat hotel yang kami tuju.

Sepanjang perjalanan dari bandara menuju hotel, jujur saya rada kaget melihat pemandangan kota Vietnam. Motor yang lalu lalang lebih banyak dari Jakarta pada umumnya. Helm yang di pakai pengendara motor pun masih menggunakan helm catok. Coba kalo tuh helm di gunain untuk naek motor di Jakarta, Priiiiiittt....!! Anda, saya tilang! (FYI - lajur untuk kendaraan berhenti terletak di sebelah kanan)

"Night Tour at Vietnam"
Kimdo Royal Hotel
Sesampainya di Kimdo Royal Hotel, yang menjadi penginapan kami selama 4 hari 3 malam. Kami bergegas mencari tempat untuk makan malam. Berhubung kami semua belum pernah ada yang ke Vietnam, kami bingung abis untuk mencari makanan di Vietnam. Kendalanya adalah takut rasa makanannya tidak cocok di lidah kami. (Maklum yah biasa makan nasi uduk pecel lele....)

Masuklah kami di sebuah resto kecil yang menghidangkan Pho, yaitu sejenis mie tapi terbuat dari beras. Tersedia dengan isian ayam, sapi, dan babi. Untuk temen-temen yang muslim, gak perlu ragu untuk menanyakan apakah makanan ini ada babi nya apa enggak.

Pho
Dengan membayar seharga 32.000 VND/ orang, cukup mengganjal perut kok. Selesai minum lime juice yang saya pesan, kami rombongan langsung menuju salah satu covenience store untuk membeli cemilan. saya sendiri beli kartu untuk menelepon dan Blackberry service. Namun saya, info yang saya dapatkan dari penjaga toko, kalau layanan Blackberry di Vietnam kurang begitu populer. Alhasil 15 menit, penjaga toko membantu saya untuk mengaktifkan layanan tsb, dan ternyata berakhir dengan kegagalan.

Harga kartu perdana di sana, menggunakan VinaPhone. membayar 10 USD (katanya kalo beli melalui tour guide lebih murah tuh..).  Lumayan, pulsa isi 50.000 VND bisa utk telpon dan SMS keluarga di Indonesia.

Muter-muter kota sebentar, tim cewek-cewek langsung menuju ke hotel untuk beristirahat kembali, mengingat jam 8 esok pagi, kami akan tour ke Chu Chi Tunnel.

Yang cowok-cowok? Hum....2 hari sebelum keberangkatan. Saya browsing dulu tuh soal tempat hiburan malam di Vietnam. Eits....bukan untuk nyari yang macem - macem (walaupun ketemunya yang macem-macem). Alhasil, jam 12 malam, kami keluyuran nyari tempat hiburan malam. Berbekal rasa penasaran (80%) dan rasa sotoy (20%), kami nanya-nanya ke supir taksi. Lupa kalo mereka juga gak fasih bhs Inggris, kami nanya dengan menggunakan body language, sedikit joget ala clubbing. Akhirnya? BERHASIL!

Masuklah kami ke sebuah night club. Dengan membayar 250.000 VND/ orang mendapatkan 1 botol bir. Skip...skip ah apa ajah yg terjadi disana...hahahhahahaa...!

Selesai party, kami bergegas menuju kembali ke hotel untuk beristirahat. :)

Chu Chi Tunnel - Saksi bisu.. (Day 1)

Jam 8 seharusnya kami sudah berangkat untuk menuju ke Chu Chi Tunnel, cuma karena kebiasaan orang Indonesia yang demen banget pakai jam karet, perjalanan pun molor 1 jam. Dengan sabarnya tour guide kami menunggu. Buat temen-temen yang traveling menggunakan jasa tour guide, disarankan untuk gak pake jam karet. :)
Pak Pulisi....!!
Kabel Listrik

Menuju ke Chu Chi Tunnel yang mempunyai waktu tempuh sekitar 1 setengah jam perjalanan, membuat saya tidak bosan. Pemandangan kota Saigon jelas mempunyai ketertarikan tersendiri bagi saya. Mulai dari Pak Polisinya yang kemana-mana selalu berboncengan, sampai gmana ruwetnya kabel-kabel listrik yang bikin saya sukses melongo!

Tiba di Chu Chi Tunnel yang dulu merupakan ladang perang tentara VietChong dengan tentara AS dan sekutunya. Membuat kami berimajinasi tentang situasi perang saat itu, berbekal dari buku panduan, dan penjelasan dari tour guide serta menyimak video tentang perang Vietnam. Melihat beraneka jebakan yang di buat oleh tentara VietChong untuk tentang AS dan sekutunya, serta melihat lubang-lubang udara yang di buat untuk suplai oksigen selama mereka berada di dalam terowongan. Ada juga demo mengenai pembuatan makanan pokok penduduk sekitar yaitu lembaran beras yang kalo di Indonesia sebutannya adalah opak.

Salah satu terowongan - Chu Chi Tunnel
Saya sendiri ikutan masuk ke terowongan yang di buat oleh penduduk untuk bersembunyi dan mengatur strategi perang. Saya pikir apa muat yah saya masuk tunnel tsb. Ternyata..muat! Hehehee..tak heran banyak juga banyak turis-turis lainnya yang berukuran badan lebih besar dari saya, tapi mereka muat loh. 

Mangkok Keramik ala Vietnam
Di tempat peristirahatan di Chu Chi Tunnel, kami di sugguhkan dengan cemilan setempat yaitu berupa singkong rebus dengan bumbu kacang yang di sajikan secara terpisah. Dengan minuman berupa teh tradisional yang rasanya sedikit pahit namum bikin segar kembali.

Lepas dari Chu Chi Tunnel, kami menuju ke tempat pembuatan keramik tradisional. Disana teman-teman bisa melihat bagaimana pembuat keramik, dan kerajinan tangan lainnya berbahan dasar kulit telur. Bisa juga loh membeli salah satu kerajinan sebagai oleh-oleh. :)

Tempat makan di Ben Thanh Market
Malam hari nya kami mengunjungi Ben Thanh Market untuk membeli oleh-oleh tahap pertama. Barang-barang yang di perjual belikan mulai dari asesoris untuk wanita, spt tas, sepatu, gelang-gelang, dll. Ada juga penjual makanan keliling yang boleh juga temen-temen cobain. Tips : jangan ragu untuk menawar harga barang setengah dari harga yang di tawarkan. Bahasa yang di gunakan di Ben Thanh Market adalah bahas kalkulator. 


Saigon Kick! - Day 2

Hari ini kami akan mengarungi Sungai Mekong. Sungai Mekong melintasi 6 negara, yaitu China propinsi Yunnan,  Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam. Dengan panjang sekitar 4.350 - 4.909 km, Sungai Mekong merupakan sungai ke-12 terpanjang di dunia.

Sepanjang perjalanan menuju ke Pelabuahan sungai Mekong, Tour Guide kami yang bernama tenar Tom Cruise selalu memanggil kami dengan sebutan My Family, dan mengajarkan yel-yel seperti judul postingan blog ini. :) Sekaligus menjelaskan kalau Vietnam mempunyai nama lain yaitu Saigon, yang artinya adalah Kapuk.

Mekong River
Woman on the boat
Menggunakan boat berkapasitas 15 orang, kami akan mengunjungi 4 pulau yang menjadi daerah wisata di Saigon. Masing-masing pulau mempunyai daya tarik tersendiri sebagai daerah potensi wisata di Saigon. Mulai dari acara minum teh yang dicampur dengan royal jelly dan madu, plus cemilan ringan. Sambil mendengarkan alunan musik yang di bawakan oleh seniman musisi di pulau tersebut, lalu ada proses pembuatan choconut candy yang aseli enak! :D Untuk menuju pulau yang satu dengan yang lain, kami menggunakan sejenis sampan. Seru dan menegangkan karena sampannya rada sempit. 

Puppet Water Show
Ada lagi nih yang gak boleh temen-temen lewatkan kalo ke Vietnam. Ada pertunjukan yang seru dan kocak. Namanya Puppet Water Show. Berhubung saat itu menjelang liburan Tahun Baru Imlek. Maka tema pertunjukan yang di ambil yaitu berkisah tentang Water Dragon. Terbengong-bengonglah kami semua melihat bagaimana boneka-boneka kayu itu bisa maen-maen di atas air. Dengan musik tradisional, kami selalu berdecak kagum sama Puppet Water Show ini. 

Lepas dari menonton Puppet Water Show, rupanya perut orang Indonesia gak tahan sama yang namanya lapar kalo abis jalan-jalan jauh yah. Sampai di hotel kami menuju ke tempat makan malam kami, yang ternyata adalah sebuah kapal pesiar. Aseli baru kali itu saya makan sambil naek kapal pesiar. (norak yah...gak papa...hahahha!).
Fire Dance

Menu yang di sajikan adalah steam boat dengan beraneka seafood di dalamnya. Untuk harganya saya jujur tidak begitu tahu. Karenakan kantor yang membiayainya :p, tapi taksiran saya sekitar 20 USD/orangnya. Jam 8 malam, kapal ini bergerak mengitar perairan di sekitarnya. Sungguh, bukan suatu hal yang enjoy untuk saya pribadi saat makan dengan kendaraan yang bergerak, apalagi sejenis kapal besar. Yang unik di kapal ini adalah adanya pertunjukan Fire Dance percis di samping meja kami makan yang terdapat stage kecil. Pramusaji di sana menggunakan busana seperti pelaut baik pramusaji pria maupun wanita. Keren!
Balai Kota at Vietnam

Selesai makan malam, kami berfoto-foto di Balai Kota yang full lampu dengan taman di depannya. Lalu lintas pada jam 10 malam masih cukup ramai, mengingat hari itu adalah malam mingguan. Eh btw, di Saigon ada kan yah acara MalMing? hahhahaha...

Balai Kota ini berbeda sekali dengan yang ada di Indonesia. Karena Vietnam hasil pernah di jajah sama bangsa Prancis, maka konstruki Balai Kota dan bangunan-bangunan sekitarnya bergaya arsitektur Prancis. :)

Oh iyah...yang bikin saya takjub adalah bersihnya udara di Vietnam. Bayangkan...seharian tour dengan kondisi jalanan yang ramai, tapi gak sedikitpun debu menempel di muka saya. Coba kalo setengah hari ajah, temen-temen ngubek Jakarta. Muka mendadak item dan berdebu. 

Last Day at Vietnam.....See You Again, Uncle Ho!

Hari terakhir kami di Vietnam di habiskan dengan cara yang biadab. Yaitu menghabiskan sisa VND kami untuk mengunjungi Ben Thanh Market di pagi hari. Mencari oleh-oleh berupa kopi dan teh khas Negeri Uncle Ho, membeli pernak-pernik seperti asesoris dan gantungan kunci (oleh-oleh standart), dan mencicipi Ice Coffe di salah satu kafe. Saya sendiri tidak menghabiskan sisa VND saya. Sedikit punya kebiasaan untuk menyimpan mata uang negara yang saya kunjungi. Saat itu Vietnam di landa hujan yang cukup deras, tapi lagi-lagi saya di buat kagum sama betapa tertibnya penggunakan kendaraan bermotor, baik mobil, motor, maupun bus. 

Untuk sekedar info yang saya dapatkan dari pedagang setempat bahwa harga barang yang di tawarkan, kalo kita mengunjungi Vietnam tidak pada saat musim liburan, biasanya lebih murah sekitar 20% belum termasuk tawar-menawar. Noted!

Penasaran sama serunya traveling ke Vietnam? Vietnam.....Ho Chi Minh...HO...HOOO....!!

Nb : Karena ini trip udah lama saya lakoni, maka mohon di maafkan yah kalo ada info2 yang salah. Maklum, generasi saya adalah generasi pelahap micin! Hahahaha... Have a nice read, my traveling blog! :)










1 komentar: