Minggu, 29 April 2012

Tanda Tjinta Soerabaja


Traveling saya kali ini rada sedikit membawa misi yaitu menemani temen saya untuk interview di sebuah bank internasional di Surabaya. Tepatnya di Jl. Mayjen Sungkono. Saya pergi ber-tiga dengan teman saya yg mau interview dan juga pacar saya (uhuk!). Perkenalkan nama-nama mereka adalah Richard Nikolas dan Venny Santoso.

Saya sendiri terakhir ke Surabaya sekitar 8 tahun yang lalu, jadi udah cukup lupa kemana-mana ajah waktu itu. Maklum bersama keluarga perginya. Sedangkan teman saya, Richard Nikolas juga sudah lama sekali terakhir ke Surabaya, dan (uhuk!) pacar saya pertama kali menginjakan kakinya di Surabaya.

Pasar Senen - Pasar Turi

Perjalanan di mulai ketika 2 hari sebelum keberangkatan saya membeli tiket untuk sekali jalan dengan tujuan Pasar Senen - Pasar Turi dengan menggunakan Kereta Gumarang di kelas bisnis. Berangkat pukul 18.05 dan di jadwalkan akan sampai di Surabaya (Pasar Turi) pukul 05.48. Berarti sekitar 12 jam kami duduk manis di dalam kereta. Harga tiket Rp165.000 untuk sekali jalan.

Di hari keberangkatan, Kereta Gumarang datang pukul 18.15 WIB. Agak bingung awalnya mencari tempat duduk, karena ini traveling pertama saya dengan menggunakan kereta api. Melewati beberapa stasiun besar seperti, St. Cirebon, Brebes, dan Semarang. Para penjaja oleh-oleh menawarkan makanan khas dari masing-masing kotanya.

Stasiun Pasar Turi
Di dalam kereta pun juga tersedia makanan dan minuman yang akan di tawarkan oleh pihak kereta api. Mulai dari bistik ayam, mie rebus, wedang jahe, kopi dan juga teh manis. Untuk harga mulai dari 10ribu rupiah Selain itu juga ada penyewaan bantal, selimut dan handuk muka. Dengan harga mulai dari 4ribu rupiah.

Sesampainya di Stasiun Pasar Turi, teman-teman akan di sambut oleh tukang becak, supir taksi yang menawarkan jasanya untuk mengantar teman-teman ke tempat tujuan. Kami kemudian sepakat untuk terlebih dahulu mencari tempat penginapan. Dengan menggunakan taksi, kami ditawarkan harga 40ribu untuk keliling tempat yang akan kami tuju sampai mendapatkan tempat menginap yang sesuai dengan budget kami.

Suasana Jalan di Jl. Basuki Rahmat
Menginap di Hotel Pregolan dengan tarif 320ribu/malam. bukan pilihan yang tepat. Tapi mau gmana lagi mengingat jam 9, Richard akan interview untuk pekerjaannya di Surabaya. Sebetulnya banyak hotel/hostel murah. Namun sayang, sudah fullbooked. 

Explore Surabaya

Pecel di Depot Mimi
Selesai Richard interview, kami memutuskan untuk mencari makan. Mengingat saat itu jam 1 siang, dan perut keroncongan. Terakhir kami makan itu di dalam kereta sekitar jam 8 malam. Sambil jalan kaki, kami berjalan menuju ke Tunjungan Plaza. Di sampingnya terdapat warung makan yang pastinya murah dan bikin kenyang. Menu yang kami pesan adalah mie pangsit, ayam penyet dan nasi krengsengan. total uang yang kami keluarkan adalah 22ribu saja. Murahkan? :)
Es Krim Zangrandi

Kemudian lanjut kami ingin cari cemilan. Apalagi dengan udara kota Surabaya yang cukup terik hari itu. Cemilan yang kami maksud adalah Es Krim Zangrandi. Terletak di Jl. Yos Sudarso, Zangrandi merupakan depot es krim yang populer di kota Surabaya ini. Dengan harga mulai 20ribu, temen-temen udah bisa menikmati es krim homemade khas Zangrandi.

Suasana kota Surabaya menurut saya termasuk bersih, bila di bandingkan dengan Jakarta. Tanya-tanya ke supir taksi, ternyata Walikota Surabaya menetapkan aturan untuk tidak buang sampah sembarangan. Kalo ketauan buang sampah sembarang, maka akan kena denda 50juta!
Warung kakilima - Jl. Dharma Husada
Bakso Vegetarian

Untuk urusan kuliner, Surabaya emang gak salah deh! Ada yang namanya Bakso Ruwet yang terletak di Jl. Wijaya Kusuma. Jangan lupakan juga untuk nyobain Nasi pecel, Nasi Cumi, dan Nasi Udang Ibu Rudy yang terletak di Jl, Dharma Husada. Untuk temen-temen yang vegetarian, di depan Nasi Udang Ibu Rudy, ada warung kaki lima yang menawarkan menu-menu vegetarian.

Pasar Atom, yang merupakan salah satu pasar di Surabaya, juga bisa temen-temen temui penjual aneka makanan yang enak-enak dan sayang untuk gak mampir sekedar icip-icip.
Mesin Cetak - House Of Sampoerna
RR SL 234 - House Of Sampoerna

Jangan lupa untuk mampir di Museum Sampoerna atau yang lebih di kenal dengan nama House Of Sampoerna yang terletak di Jl. Taman Sampoerna - Krembangan. Di sana temen-temen bisa melihat proses pembuatan rokok Sampoerna, sekaligus bisa belanja oleh-oleh. Kalo temen-temen lapar, bisa mampir ke A Cafe yang terletak di dalam komplek House of Sampoerna.








- Tanda Tjinta Soerabaja -



Tidak ada komentar:

Posting Komentar