Minggu, 29 April 2012

Tanda Tjinta Soerabaja


Traveling saya kali ini rada sedikit membawa misi yaitu menemani temen saya untuk interview di sebuah bank internasional di Surabaya. Tepatnya di Jl. Mayjen Sungkono. Saya pergi ber-tiga dengan teman saya yg mau interview dan juga pacar saya (uhuk!). Perkenalkan nama-nama mereka adalah Richard Nikolas dan Venny Santoso.

Saya sendiri terakhir ke Surabaya sekitar 8 tahun yang lalu, jadi udah cukup lupa kemana-mana ajah waktu itu. Maklum bersama keluarga perginya. Sedangkan teman saya, Richard Nikolas juga sudah lama sekali terakhir ke Surabaya, dan (uhuk!) pacar saya pertama kali menginjakan kakinya di Surabaya.

Pasar Senen - Pasar Turi

Perjalanan di mulai ketika 2 hari sebelum keberangkatan saya membeli tiket untuk sekali jalan dengan tujuan Pasar Senen - Pasar Turi dengan menggunakan Kereta Gumarang di kelas bisnis. Berangkat pukul 18.05 dan di jadwalkan akan sampai di Surabaya (Pasar Turi) pukul 05.48. Berarti sekitar 12 jam kami duduk manis di dalam kereta. Harga tiket Rp165.000 untuk sekali jalan.

Di hari keberangkatan, Kereta Gumarang datang pukul 18.15 WIB. Agak bingung awalnya mencari tempat duduk, karena ini traveling pertama saya dengan menggunakan kereta api. Melewati beberapa stasiun besar seperti, St. Cirebon, Brebes, dan Semarang. Para penjaja oleh-oleh menawarkan makanan khas dari masing-masing kotanya.

Stasiun Pasar Turi
Di dalam kereta pun juga tersedia makanan dan minuman yang akan di tawarkan oleh pihak kereta api. Mulai dari bistik ayam, mie rebus, wedang jahe, kopi dan juga teh manis. Untuk harga mulai dari 10ribu rupiah Selain itu juga ada penyewaan bantal, selimut dan handuk muka. Dengan harga mulai dari 4ribu rupiah.

Sesampainya di Stasiun Pasar Turi, teman-teman akan di sambut oleh tukang becak, supir taksi yang menawarkan jasanya untuk mengantar teman-teman ke tempat tujuan. Kami kemudian sepakat untuk terlebih dahulu mencari tempat penginapan. Dengan menggunakan taksi, kami ditawarkan harga 40ribu untuk keliling tempat yang akan kami tuju sampai mendapatkan tempat menginap yang sesuai dengan budget kami.

Suasana Jalan di Jl. Basuki Rahmat
Menginap di Hotel Pregolan dengan tarif 320ribu/malam. bukan pilihan yang tepat. Tapi mau gmana lagi mengingat jam 9, Richard akan interview untuk pekerjaannya di Surabaya. Sebetulnya banyak hotel/hostel murah. Namun sayang, sudah fullbooked. 

Explore Surabaya

Pecel di Depot Mimi
Selesai Richard interview, kami memutuskan untuk mencari makan. Mengingat saat itu jam 1 siang, dan perut keroncongan. Terakhir kami makan itu di dalam kereta sekitar jam 8 malam. Sambil jalan kaki, kami berjalan menuju ke Tunjungan Plaza. Di sampingnya terdapat warung makan yang pastinya murah dan bikin kenyang. Menu yang kami pesan adalah mie pangsit, ayam penyet dan nasi krengsengan. total uang yang kami keluarkan adalah 22ribu saja. Murahkan? :)
Es Krim Zangrandi

Kemudian lanjut kami ingin cari cemilan. Apalagi dengan udara kota Surabaya yang cukup terik hari itu. Cemilan yang kami maksud adalah Es Krim Zangrandi. Terletak di Jl. Yos Sudarso, Zangrandi merupakan depot es krim yang populer di kota Surabaya ini. Dengan harga mulai 20ribu, temen-temen udah bisa menikmati es krim homemade khas Zangrandi.

Suasana kota Surabaya menurut saya termasuk bersih, bila di bandingkan dengan Jakarta. Tanya-tanya ke supir taksi, ternyata Walikota Surabaya menetapkan aturan untuk tidak buang sampah sembarangan. Kalo ketauan buang sampah sembarang, maka akan kena denda 50juta!
Warung kakilima - Jl. Dharma Husada
Bakso Vegetarian

Untuk urusan kuliner, Surabaya emang gak salah deh! Ada yang namanya Bakso Ruwet yang terletak di Jl. Wijaya Kusuma. Jangan lupakan juga untuk nyobain Nasi pecel, Nasi Cumi, dan Nasi Udang Ibu Rudy yang terletak di Jl, Dharma Husada. Untuk temen-temen yang vegetarian, di depan Nasi Udang Ibu Rudy, ada warung kaki lima yang menawarkan menu-menu vegetarian.

Pasar Atom, yang merupakan salah satu pasar di Surabaya, juga bisa temen-temen temui penjual aneka makanan yang enak-enak dan sayang untuk gak mampir sekedar icip-icip.
Mesin Cetak - House Of Sampoerna
RR SL 234 - House Of Sampoerna

Jangan lupa untuk mampir di Museum Sampoerna atau yang lebih di kenal dengan nama House Of Sampoerna yang terletak di Jl. Taman Sampoerna - Krembangan. Di sana temen-temen bisa melihat proses pembuatan rokok Sampoerna, sekaligus bisa belanja oleh-oleh. Kalo temen-temen lapar, bisa mampir ke A Cafe yang terletak di dalam komplek House of Sampoerna.








- Tanda Tjinta Soerabaja -



Minggu, 22 April 2012

Vietnam..Ho Chi Minh...HO..HO...!!

It's FREE....

Bulan Januari 2012, saya berkesempatan untuk mengunjungi Vietnam. Dalam rangka outing kantor tempat saya bekerja sekarang sebagai PR Community Relations. Itu artinya semua biaya perjalanan, akomodasi, dan acara makan resmi di tanggung oleh kantor saya. (Asoooy!)

Menuju Rumahnya Paman Ho..

Perjalanan menempuh waktu selama kurang lebih 3 jam. Berangkat jam 4 sore, dan sampai di Vietnam jam 7 malam. Tidak ada perbedaan waktu antara Vietnam dengan Indonesia. Menggunakan maskapai Air Asia, perjalanan mulus dan menyenangkan, walaupun selama 3 jam perjalanan, tidak ada meal yang saya beli. (ngiriiiiit kakak.....)

Than Son Nhat International Airport
Sesampainya di Bandara Than Son Nhat, kami menuju loket imigrasi untuk mendapatkan stamp tanda kami boleh memasuki rumahnya Uncle Ho. Agak shock untuk saya melihat petugasnya berwajah sangar dan terkesan militer. Lepas mendapatkan stamp imigrasi, ketua rombongan kami langsung menghubungi konektor kami di Vietnam untuk segera menjemput kami di Bandara. Turun ke bawah menuju pintu keluar, kami menukarkan USD yang kami bawa dengan mata uang setempat, yaitu Vietnam Dong atau VND. 1 USD dihargai di money changer bandara seharga 21.000 VND.

On The Way.....

Sesudah bertemu dengan driver yang akan membawa rombongan kami ke hotel, kendala pertama terjadi. Dirver yang membawa kami ternyata tidak fasih berbahasa Inggris, alhasil kami bersusah payah menjelaskan ke driver kami tentang alamat hotel yang kami tuju.

Sepanjang perjalanan dari bandara menuju hotel, jujur saya rada kaget melihat pemandangan kota Vietnam. Motor yang lalu lalang lebih banyak dari Jakarta pada umumnya. Helm yang di pakai pengendara motor pun masih menggunakan helm catok. Coba kalo tuh helm di gunain untuk naek motor di Jakarta, Priiiiiittt....!! Anda, saya tilang! (FYI - lajur untuk kendaraan berhenti terletak di sebelah kanan)

"Night Tour at Vietnam"
Kimdo Royal Hotel
Sesampainya di Kimdo Royal Hotel, yang menjadi penginapan kami selama 4 hari 3 malam. Kami bergegas mencari tempat untuk makan malam. Berhubung kami semua belum pernah ada yang ke Vietnam, kami bingung abis untuk mencari makanan di Vietnam. Kendalanya adalah takut rasa makanannya tidak cocok di lidah kami. (Maklum yah biasa makan nasi uduk pecel lele....)

Masuklah kami di sebuah resto kecil yang menghidangkan Pho, yaitu sejenis mie tapi terbuat dari beras. Tersedia dengan isian ayam, sapi, dan babi. Untuk temen-temen yang muslim, gak perlu ragu untuk menanyakan apakah makanan ini ada babi nya apa enggak.

Pho
Dengan membayar seharga 32.000 VND/ orang, cukup mengganjal perut kok. Selesai minum lime juice yang saya pesan, kami rombongan langsung menuju salah satu covenience store untuk membeli cemilan. saya sendiri beli kartu untuk menelepon dan Blackberry service. Namun saya, info yang saya dapatkan dari penjaga toko, kalau layanan Blackberry di Vietnam kurang begitu populer. Alhasil 15 menit, penjaga toko membantu saya untuk mengaktifkan layanan tsb, dan ternyata berakhir dengan kegagalan.

Harga kartu perdana di sana, menggunakan VinaPhone. membayar 10 USD (katanya kalo beli melalui tour guide lebih murah tuh..).  Lumayan, pulsa isi 50.000 VND bisa utk telpon dan SMS keluarga di Indonesia.

Muter-muter kota sebentar, tim cewek-cewek langsung menuju ke hotel untuk beristirahat kembali, mengingat jam 8 esok pagi, kami akan tour ke Chu Chi Tunnel.

Yang cowok-cowok? Hum....2 hari sebelum keberangkatan. Saya browsing dulu tuh soal tempat hiburan malam di Vietnam. Eits....bukan untuk nyari yang macem - macem (walaupun ketemunya yang macem-macem). Alhasil, jam 12 malam, kami keluyuran nyari tempat hiburan malam. Berbekal rasa penasaran (80%) dan rasa sotoy (20%), kami nanya-nanya ke supir taksi. Lupa kalo mereka juga gak fasih bhs Inggris, kami nanya dengan menggunakan body language, sedikit joget ala clubbing. Akhirnya? BERHASIL!

Masuklah kami ke sebuah night club. Dengan membayar 250.000 VND/ orang mendapatkan 1 botol bir. Skip...skip ah apa ajah yg terjadi disana...hahahhahahaa...!

Selesai party, kami bergegas menuju kembali ke hotel untuk beristirahat. :)

Chu Chi Tunnel - Saksi bisu.. (Day 1)

Jam 8 seharusnya kami sudah berangkat untuk menuju ke Chu Chi Tunnel, cuma karena kebiasaan orang Indonesia yang demen banget pakai jam karet, perjalanan pun molor 1 jam. Dengan sabarnya tour guide kami menunggu. Buat temen-temen yang traveling menggunakan jasa tour guide, disarankan untuk gak pake jam karet. :)
Pak Pulisi....!!
Kabel Listrik

Menuju ke Chu Chi Tunnel yang mempunyai waktu tempuh sekitar 1 setengah jam perjalanan, membuat saya tidak bosan. Pemandangan kota Saigon jelas mempunyai ketertarikan tersendiri bagi saya. Mulai dari Pak Polisinya yang kemana-mana selalu berboncengan, sampai gmana ruwetnya kabel-kabel listrik yang bikin saya sukses melongo!

Tiba di Chu Chi Tunnel yang dulu merupakan ladang perang tentara VietChong dengan tentara AS dan sekutunya. Membuat kami berimajinasi tentang situasi perang saat itu, berbekal dari buku panduan, dan penjelasan dari tour guide serta menyimak video tentang perang Vietnam. Melihat beraneka jebakan yang di buat oleh tentara VietChong untuk tentang AS dan sekutunya, serta melihat lubang-lubang udara yang di buat untuk suplai oksigen selama mereka berada di dalam terowongan. Ada juga demo mengenai pembuatan makanan pokok penduduk sekitar yaitu lembaran beras yang kalo di Indonesia sebutannya adalah opak.

Salah satu terowongan - Chu Chi Tunnel
Saya sendiri ikutan masuk ke terowongan yang di buat oleh penduduk untuk bersembunyi dan mengatur strategi perang. Saya pikir apa muat yah saya masuk tunnel tsb. Ternyata..muat! Hehehee..tak heran banyak juga banyak turis-turis lainnya yang berukuran badan lebih besar dari saya, tapi mereka muat loh. 

Mangkok Keramik ala Vietnam
Di tempat peristirahatan di Chu Chi Tunnel, kami di sugguhkan dengan cemilan setempat yaitu berupa singkong rebus dengan bumbu kacang yang di sajikan secara terpisah. Dengan minuman berupa teh tradisional yang rasanya sedikit pahit namum bikin segar kembali.

Lepas dari Chu Chi Tunnel, kami menuju ke tempat pembuatan keramik tradisional. Disana teman-teman bisa melihat bagaimana pembuat keramik, dan kerajinan tangan lainnya berbahan dasar kulit telur. Bisa juga loh membeli salah satu kerajinan sebagai oleh-oleh. :)

Tempat makan di Ben Thanh Market
Malam hari nya kami mengunjungi Ben Thanh Market untuk membeli oleh-oleh tahap pertama. Barang-barang yang di perjual belikan mulai dari asesoris untuk wanita, spt tas, sepatu, gelang-gelang, dll. Ada juga penjual makanan keliling yang boleh juga temen-temen cobain. Tips : jangan ragu untuk menawar harga barang setengah dari harga yang di tawarkan. Bahasa yang di gunakan di Ben Thanh Market adalah bahas kalkulator. 


Saigon Kick! - Day 2

Hari ini kami akan mengarungi Sungai Mekong. Sungai Mekong melintasi 6 negara, yaitu China propinsi Yunnan,  Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam. Dengan panjang sekitar 4.350 - 4.909 km, Sungai Mekong merupakan sungai ke-12 terpanjang di dunia.

Sepanjang perjalanan menuju ke Pelabuahan sungai Mekong, Tour Guide kami yang bernama tenar Tom Cruise selalu memanggil kami dengan sebutan My Family, dan mengajarkan yel-yel seperti judul postingan blog ini. :) Sekaligus menjelaskan kalau Vietnam mempunyai nama lain yaitu Saigon, yang artinya adalah Kapuk.

Mekong River
Woman on the boat
Menggunakan boat berkapasitas 15 orang, kami akan mengunjungi 4 pulau yang menjadi daerah wisata di Saigon. Masing-masing pulau mempunyai daya tarik tersendiri sebagai daerah potensi wisata di Saigon. Mulai dari acara minum teh yang dicampur dengan royal jelly dan madu, plus cemilan ringan. Sambil mendengarkan alunan musik yang di bawakan oleh seniman musisi di pulau tersebut, lalu ada proses pembuatan choconut candy yang aseli enak! :D Untuk menuju pulau yang satu dengan yang lain, kami menggunakan sejenis sampan. Seru dan menegangkan karena sampannya rada sempit. 

Puppet Water Show
Ada lagi nih yang gak boleh temen-temen lewatkan kalo ke Vietnam. Ada pertunjukan yang seru dan kocak. Namanya Puppet Water Show. Berhubung saat itu menjelang liburan Tahun Baru Imlek. Maka tema pertunjukan yang di ambil yaitu berkisah tentang Water Dragon. Terbengong-bengonglah kami semua melihat bagaimana boneka-boneka kayu itu bisa maen-maen di atas air. Dengan musik tradisional, kami selalu berdecak kagum sama Puppet Water Show ini. 

Lepas dari menonton Puppet Water Show, rupanya perut orang Indonesia gak tahan sama yang namanya lapar kalo abis jalan-jalan jauh yah. Sampai di hotel kami menuju ke tempat makan malam kami, yang ternyata adalah sebuah kapal pesiar. Aseli baru kali itu saya makan sambil naek kapal pesiar. (norak yah...gak papa...hahahha!).
Fire Dance

Menu yang di sajikan adalah steam boat dengan beraneka seafood di dalamnya. Untuk harganya saya jujur tidak begitu tahu. Karenakan kantor yang membiayainya :p, tapi taksiran saya sekitar 20 USD/orangnya. Jam 8 malam, kapal ini bergerak mengitar perairan di sekitarnya. Sungguh, bukan suatu hal yang enjoy untuk saya pribadi saat makan dengan kendaraan yang bergerak, apalagi sejenis kapal besar. Yang unik di kapal ini adalah adanya pertunjukan Fire Dance percis di samping meja kami makan yang terdapat stage kecil. Pramusaji di sana menggunakan busana seperti pelaut baik pramusaji pria maupun wanita. Keren!
Balai Kota at Vietnam

Selesai makan malam, kami berfoto-foto di Balai Kota yang full lampu dengan taman di depannya. Lalu lintas pada jam 10 malam masih cukup ramai, mengingat hari itu adalah malam mingguan. Eh btw, di Saigon ada kan yah acara MalMing? hahhahaha...

Balai Kota ini berbeda sekali dengan yang ada di Indonesia. Karena Vietnam hasil pernah di jajah sama bangsa Prancis, maka konstruki Balai Kota dan bangunan-bangunan sekitarnya bergaya arsitektur Prancis. :)

Oh iyah...yang bikin saya takjub adalah bersihnya udara di Vietnam. Bayangkan...seharian tour dengan kondisi jalanan yang ramai, tapi gak sedikitpun debu menempel di muka saya. Coba kalo setengah hari ajah, temen-temen ngubek Jakarta. Muka mendadak item dan berdebu. 

Last Day at Vietnam.....See You Again, Uncle Ho!

Hari terakhir kami di Vietnam di habiskan dengan cara yang biadab. Yaitu menghabiskan sisa VND kami untuk mengunjungi Ben Thanh Market di pagi hari. Mencari oleh-oleh berupa kopi dan teh khas Negeri Uncle Ho, membeli pernak-pernik seperti asesoris dan gantungan kunci (oleh-oleh standart), dan mencicipi Ice Coffe di salah satu kafe. Saya sendiri tidak menghabiskan sisa VND saya. Sedikit punya kebiasaan untuk menyimpan mata uang negara yang saya kunjungi. Saat itu Vietnam di landa hujan yang cukup deras, tapi lagi-lagi saya di buat kagum sama betapa tertibnya penggunakan kendaraan bermotor, baik mobil, motor, maupun bus. 

Untuk sekedar info yang saya dapatkan dari pedagang setempat bahwa harga barang yang di tawarkan, kalo kita mengunjungi Vietnam tidak pada saat musim liburan, biasanya lebih murah sekitar 20% belum termasuk tawar-menawar. Noted!

Penasaran sama serunya traveling ke Vietnam? Vietnam.....Ho Chi Minh...HO...HOOO....!!

Nb : Karena ini trip udah lama saya lakoni, maka mohon di maafkan yah kalo ada info2 yang salah. Maklum, generasi saya adalah generasi pelahap micin! Hahahaha... Have a nice read, my traveling blog! :)










Rabu, 18 April 2012

Bandung Selatan - The Other Side Of Bandung


Sering ke Bandung? Ada Dago, Lembang, Tangkuban Perahu, dan Kawasan belanja Cihampelas. Eit....itu mah udah biasa! Selain daerah-daerah wisata tersebut, temen-temen juga bisa nih kunjungin tempat wisata di daerah Bandung Selatan - The Other Side Of Bandung.


Ancer-ancernya....
Kalo temen-temen yang berdomisili di Jakarta, dapat menempuh Bandung melalui Tol Cipularang dengan exit pintu tol Kopo trus ambil belok ke kanan, lalu teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuussssssssssssssss........sampai deh di wilayah Bandung Selatan. (Informasi apa nih..... *no hope*)

Temen-temen bisa gunain berbagai macam alat transportasi. Mulai dari motor (touringers), mobil pribadi, bus travel, sampai baling-baling bambu... (kemudian hening ke kubur). Cukup sediain uang bensin sekitar Rp100.000 - Rp200.000. Tergantung kendaraan yang temen-temen gunain. 

Objek Wisatanya nih....


Perkebunan Teh Malabar, Pangalengan
Kebun Teh Malabar, Pangalengan
Terletak di kawasan perkebunan Pangalengan yang kaya dengan sejarah. Alam pegunungan dengan udara yang sejuk segar, dapat dinikmati oleh keluarga atau siapa saja yang ber-rekreasi di sini. Disini juga tersedia bungalow dan pemandian air panas alam.

Curug Malela
Curug Malela
Keberadaan objek wisata Curug Malela ini belum cukup dikenal oleh masyarakat luas. Kebanyakan yang berkunjung ke Curug Malela adalah mereka pencinta alama, yang senang menempuh jalan kaki. Curug Malela berlokasi di desa Cicaday, Kecamatan Rongga, Gununghalu, daerah paling selatan Kabupaten Bandung yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur.

Ciwidey
Salah satu Perkebunan Stawberry di Ciwidey
Ciwidey terkenal dengan strawberrynya. Di kiri dan kanan jalan di Ciwidey, temen-temen bisa liat rumah-rumah warga yang di depannya di tanami oleh pohon strawberry. Selain itu kita juga bisa metik langsung strawberry dengan membayar sekitar Rp75.000. Dijual juga olahan strawberry, seperti selai strawberry.

Kawah Putih
Kawah Putih
Menyajikan pemandangan yang indah, ditambah dinginnya udara dengan suhu terendah bisa mencapai 10 derajat celcius di saat-saat tertentu. Kawah Putih dulunya merupakan penambangan belerang pada jaman penjajahan Belanda. Tempat ini juga sering di jadikan lokasi untuk (uhuk!) foto prewedding. Di dalam kawasan wisata Kawah Putih terdapat danau belerang yang airnya berwarna hijau cerah.
Seniman di Kawah Putih :)
Danau Situ Patengan
Situ Patengan
Danau Situ Pantengan dapat di tempuh dalam waktu 1 jam dari kawasan wisata Kawah Putih. Dengan terlebih dahulu membayar tiket masuk, temen-temen dapat melihat danau yang menyuguhkan pemandangan yang super hijau. Di tengah Danau Situ Patengan, terdapat objek wisata yang bernama Batu Cinta. Untuk kesana, temen-temen bisa sewa perahu yang memang menjadi alat transportasi menuju ke Batu Cinta.

Nah...menarik kan objek-objek wisata di daerah Bandung Selatan. Jadi kalo temen-temen mau ke Bandung, gak harus belanja mulu kok. Bisa nikmatin udara segar plus pemandangan yang ciamik di Bandung Selatan. :)

See you there! :D





























































Selasa, 17 April 2012

Karimunjawa - Galau Sama Hiu





Biodatanya....

Karimunjawa. Kepulauan di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Dengan luas daratan ±1.500 hektare dan perairan ±110.000 hektare, Karimunjawa kini dikembangkan menjadi pesona wisata Taman Laut yang mulai banyak digemari wisatawan lokal maupun mancanegara.
Berdasarkan legenda yang beredar di kepulauan, Pulau Karimujawa ditemukan oleh Sunan Muria. Legenda itu berkisah tentang Sunan Muria yang prihatin atas kenakalan putranya, Amir Hasan. Dengan maksud mendidik, Sunan Muria kemudian memerintahkan putranya untuk pergi ke sebuah pulau yang nampak "kremun-kremun" (kabur) dari puncak Gunung Muria agar si anak dapat memperdalam dan mengembangkan ilmu agamanya. Karena tampak"kremun-kremun" maka dinamakanlah pulau tersebut Pulau Karimun.

Bagaimana Caranya Kesana?

Dari Jakarta, bisa meluncur langsung ke Terminal Kampung Rambutan atau Terminal Lebak Bulus. Nah banyak tuh bus - bus antar kota yang menuju langsung ke Jepara. Harga tiket sekitar Rp250.000-an/orang. 

Kalo temen - temen berangkat dari Jogjakarta, bisa tuh naek travel atau bus umum ke arah Semarang atau Jepara. 2 kota ini memiliki dermaga penyebrangan yang langsung menuju ke Karimunjawa.

Kalo yang dari Jepara. Temen-temen ke Pelabuhan Kartini Jepara dulu untuk ke Karimunjawa dengan menggunakan kapal Feri KMP Muria. Dengan memakan waktu perjalanan sekitar 6 jam. Harga tiketnya Rp 90.000,- Infonya bisa temen-temen dapatkan di Kartika Travel (0274-559595). 

Nah..untuk temen-temen yang berangkat dari Semarang. Ada 2 jalur yang bisa di tempuh. Lewat darat dan lewat laut. Kalo lewat darat, bisa menggunakan jasa travel atau bus umum dengan waktu tempuh 3-4 jam. Kalo melalui laut, bisa menggunakan Kapal Cepat KMC Kartini. Infonya bisa hubungi 024-7605660.


Tidurnya Gmana?


Temen-temen bisa langsung menuju penginapan/ homestay yang ada di Karimunjawa. Dengan tarif Rp200.000 - Rp350.000/malam. Kalo mau hemat, bisa patungan sama rombongan temen-temen. Yah hitung-hitung sekitar Rp50.000/orang. Dengan estimasi perginya 10-12 orang. 

Mau Ngapain Di Karimunjawa?

Snorkeling
Keindahan terumbu karang serta ikan berwarna warni di dalam laut akan menjadi daya tarik untuk snorkeling sama temen-temen nih. Air laut di Karimunjawa sangat bening dan jernih loh. Alat snorkeling disewakan mulai Rp35.00 per hari. Bisa juga tuh temen-temen nyewa kapal nelayan. Siapin ajah lembaran uang dengan total sekitar Rp 350.000 per kapal perhari. Dengan kapasitas 1 kapal 15 orang termasuk ABK kapal.

Glass Bottom Boat
Kalo temen-temen gak mau/suka snorkeling, tapi tetep pengen ngeliat terumbu karang yang ciamik di Karimunjawa. Temen-temen bisa nikmatin fasilitas yang namanya Glass Bottom Boat. Caranya? sewa kapal/ perahu kaca. Perahu kaca adalah sebuah perahu yang memiliki lantai/dasar dari bahan kaca tembus pandang, sehingga temen-temen bisa menikmati terumbu karang dari atas kapal. Harganya mulai dari Rp 350.000, tergantung jarak tempuh lokasi.



Galau Sama Hiu

Yang punya dosa berlebih, harap-harap cemas yah. (ngikik!). Gak afdol kayaknya kalo ke Karimunjawa, tapi temen-temen gak "maen" sama hiu. Yup! Hiu-hiu ini di tempatkan di satu tempat khusus gitu. Nah, temen-temen yang punya nyali segede gaban, boleh tuh langsung nyemplung bareng sama hiu-hiunya. Buat yang galau, di larang keras maen sama hiu. Takutnya itu hiu juga lagi galau. XD

Diving
Buat yang mau diving, Karimunjawa punya spot-spot diving asli (bukan buatan) yang sangat sayang untuk dilewatkan. Bagi pemula (ehem!), bisa memanfaatkan jasa pemandu sorak....(kemudian hening lama sekali), maksudnya jasa pemandu untuk ngajarin temen-temen diving yang baik dan aman. Rp150.000 - Rp200.000 per hari untuk maksimal 2 orang per pemandu diving. Satu set alat selam di sewakan dgn harga Rp280.000 dengan 1 tabung oksigen. Oh iya...temen-temen wajib untuk bisa berenang yah! (kalo berenang di hatimu...gmana kakak...?). 

Tips
  1. Bawa baju secukupnya. Kalo temen-temen pergi 3D 4N, yah jangan bawa baju 1 lemari.
  2. Bawa kamera underwater. Abadikanlah pemandangan bawah laut yang menakjubkan.
  3. Uang. Buat apaan? Buat bungkus kerang! Yah buat beli makananlah!
  4. SunBlock alias lotion tabir surya bahasa ilmiahnya. 
  5. Kamera biasa buat poto-poto. Sebagai bukti temen-temen udah ke Karimunjawa. (Admin mah belom pernah......)
  6. Obat-obatan pribadi. Yang punya sakit hati (patah hati), bawa gebetan! (looooh??!!)
  7. Alas kaki yang multifungsi. Maksudnya bisa di gunakan di segala kondisi.

Ok! Kapan nih kita eksplore bareng Karimunjawa? :)








Minggu, 15 April 2012

Tips - Traveling hemat dan seru!

Hai - hai.....

Ketemu lagi dengan Ayo Jalan-jalan Seru. Nah..kali ini kita mau bagi-bagi tips, untuk kamu - kamu yang pengen traveling tapi dengan budget yang terbatas. Kalo bahasa sekarang adalah Backpackeran. :)

Backpackeran gak selalu mulu identik dengan "Traveling Nge-gembel" begitu team Ayo Jalan-jalan Seru menyebutnya.

Ada juga loh pelaku backpackeran yang mengkombinasikan kata "Hemat" dan "Nyaman" dalam perjalanan mereka.

Backpackeran itu yang di utamakan adalah bagaimana kita bisa menekan biaya sehemat mungkin, tanpa mengesampingkan serunya jalan-jalan. Selain itu juga backpackeran lebih banyak serunya ketimbang rasa nyaman yang di dapatkan saat kita traveling dengan budget yang cukup bahkan berkelimpahan. :)

Udah ah..daripada terlalu banyak kata-kata yang bikin kita keliatan sotoynya, mendingan simak yuk tips backpackeran di bawah ini :


  1. Kalo temen-temen pengen backpackeran naek pesawat. Ada 1 hal yang musti di siapkan selain uang. Yaitu kekuatan mata untuk begadang. Knp? karena biasanya maskapai-maskapai akan membuat layanan tiket promo di atas jam 12 malam. 
  2. Pakaian menjadi pelindung tubuh yang terpenting dalam melakukan backpacker. Kemas pakaian sesitematis mungkin. Kalo perlu gunakan tas yang emang di sediakan khusus untuk backpackeran.
  3. Uang. Biar dikata judulnya adalah backpackeran, emangnya kalo beli makanan pake koran? Yah pake duit donk. Buat rincian budget sebelum berangkat. Usahakan uang yang kita bawa cukup untuk kita backpackeran.
  4. Hemat! yup...kalo gak ada barang yang pengen dibeli, tahan-tahan deh tuh tangan supaya gak ngorek-ngorek isi dompet. 
  5. Soal penginapan menjadi hal yang penting. Kalo niat awal pengen backpackeran, buang jauh-jauh deh tuh yang namanya kasur empuk, bak isi air panas, layanan kamar 24jam. Hey! ini backpackeran loh. Solusinya adalah : cari Hostel dan bukan cari Hotel. Di Hostel terdapat Dorm. Kamar dengan multi kasur, maksudnya 1 kamar ini bisa di isi oleh 4 - 8 kasur. :)
  6. Tempat Hiburan. Cari yang gratisan! Atau cari tempat hiburan yang biaya masuknya SSM (Sangat Sangat Murah) tapi cukup layak untuk di kunjungi. Cth : Public Park. 
Sekian dulu tipsnya. Mudah-mudahan membawa manfaat. Kalo gak membawa manfaat? HARUS MEMBAWA MANFAAT!!

Selamat Ber-Backpackeran!

Selasa, 10 April 2012

Tidung Island - Snorkeling, Sunset, and Sunrise...


Awal mula....

Berawal dari mendadaknya sebuah ajakan oleh @VennySiAmoy. Saya (@monyetterbang), beserta @citrafebriana, @RichardNikolas, Fenny Cahyadi dan Kelvin Santoso. Kami sepakat, seiya dan sekata, long weekend menuju ke Pulau Tidung. *Hap...hap...hap!!*

Menggunakan jasa dari Bang Ray, yang merupakan produk asli buatan Pulau Tidung, kami berenam mengumpulkan hasil keringet selama sebulan membanting tulang di kerasnya Ibukota. Rp 320.000/orang menjadi alat pembayaran kami ke Bang Ray selama di Pulau Tidung. 

Oh iyah...Pulau Tidung itu terletak di gugusan Kepulauan Seribu. Untuk info jelasnya, daripada nanti saya di bilang sotoy dan di mintai tandatangan, mendingan pembaca sekalian tanya ke Mbah Gugel yah. :))

2 Hari 1 malem merupakan rencana kami untuk berada di Pulau Tidung. Dengan meeting point di Muara Angke, kami berkumpul pukul 6 pagi. Bertemu dengan Pak Boya yang merupakan ABK dari Kapal Kurnia yang akan menjadi alat transportasi kami dari Muara Angke - Pulau Tidung.

Sebelum berangkat, pose manis dulu
Buat temen-temen yang bawa mobil dari rumah, bisa titip mobilnya di sini, bayar 50rebu untuk 2 hari 1 malem. Mobil di jamin aman sentosa, sejahterah, selamanya! 

Untuk yang bingung sama lokasi pemberangkatan, setelah temen-temen masuk pintu loket Pelabuhan Muara Angke, lurus terus kemudian belok ke kanan, lurus terus, nah nanti akan ketemu SPBU. Biasanya meeting pointnya di situ. 

Tiket kapal pemberangkatan kalo gak salah harganya Rp 32.500 untuk sekali jalan. Nanti ketemu kok meja pembelian tiket dengan beratapkan tenda biru. (muterin Tenda Biru - Desi Ratnasari).

Siap berangkat, Kapten!! angkat sauh mu!!!

Kapal Kurnia yang membawa kami melaju tepat pukul 07.30 WBA (Waktu Bagian Angke), dengan menempuh perjalanan selama 2,5 jam. Kayaknya gak terlalu banyak kegiatan juga yang bisa kita lakukan selain tidur dan maen capsa. (di sini lah gue di "racunin" capsa sama @RichardNikolas dan Fenny Cahyadi. Maacih...). Sekedar tips. Untuk yang mau nyaman tidurnya, disarankan untuk mengambil posisi di bagian depan. Kalo di belakang, temen-temen bakalan ngerasain getaran 1000 tenaga getar bajaj! Efeknya? Idung gatel mulu!
Kapal Kurnia - Bagian dalam
Tidur dengan mesin menderu

<-- Bagian dalam Kapal, cukup luas dan lapang untuk bermain Capsa! :))

Di infokan untuk temen-temen yang mempunyai masalah dengan perjalanan jarak jauh, bisa minum obat anti mabuk, yaitu Black Label. Bukan....bukan!! Minumlah Antimo! #BukanBlogBerbayar

Tidur merupakan ritual yang ampuh buat temen-temen yang bosen dengan perjalanan selama 2,5 jam. Tidur bisa menggunakan pelampung yang memang di sediakan, seharusnya untuk ngambang kalo kapalnya karam. (amit-amit!!).

Kapal Kurnia ini ada dua lantai, yaitu lantai atas dan lantai bawah, tanpa lift. yang ada cuma tangga seukuran badan orang dewasa. 1 lagi, toilet di lantai ini cukup minim, jadi yang punya penyakit SSBAB (Sering-Sering Buang Air Besar) harus pandai-pandai mengatur jadwal untuk BAB yah. Sediakan selalu tisu basah!


Akhirnya sampeeee.......PULAU TIDUNG! *lompat ala Spiderman*

Gerbang Pulau Tidung
Tepat jam 10 WBT (Waktu Bagian Tidung), kapal Kurnia menyandarkan bodinya di dermaga Pulau Tidung. 

Suasananya rame! Mungkin ini efek dari tanggalan merah yang jatuh tepat di hari Jumat. Sebagian wisatawan yang dateng di hari Jumat udah siap-siap pulang di hari Sabtunya. 

Pengunjung Pulau Tidung gak hanya wisatawan domestik loh, tapi juga wisatawan mancanegara dan pemancing professional. STRIKE!!

@VennySiAmoy langsung mengontak Bang Ray, yang menjadi provider kami selama di Pulau Tidung. 

Setelah berkenalan, kami langsung di ajak oleh Bang Ray menuju tempat penginapan kami selama berada di Pulau Tidung. Cukup berjalan kaki selama 10 menit, akhirnya kami sampai di salah satu rumah warga yang berfungsi sebagai penginapan kami.

Rumahnya cukup nyaman, dengan 2 kamar tidur, 2 kamar mandi, dapur, plus ruang tamu ber-AC. Tapi dasar emang anak-anak mall, kami dengan ide briliannya. Langsung sepakat mengeluarkan kasur yang ada di masing-masing kamar ke ruang tamu. 

Jembatan Cinta dan Snorkeling

Gerbang Jembatan Cinta
Selesai makan siang yang di sediakan dalam paket berupa nasi box, yang terdiri nasi, sayur buncis, cumi goreng tepung dan tahu goreng, dengan jeruk dan air kemasan gelas sebagai penutupnya. Kami di kenalkan oleh seorang tour guide yang bernama Omen, yang juga merupakan penduduk aseli buatan emak bapaknya, maaf..maksud saya, penduduk aseli Pulau Tidung.

(ki-ka) Fenny, Citra, Venny
Sedikit kisah dari Omen, yang merupakan pemuda Pulai Tidung, Omen ingin sekali mengadu peruntungan di Jakarta. Tapi doi terhambat dengan gak pedenya serta beratnya hati Omen untuk meninggalkan keluarganya di Pulau Tidung. :( Semangat Bro!!

Ok...berbekal sepeda sewaan model sepeda semi onthel, kami berenam menuju ke Jembatan Cinta yang terletak di sebelah timur Pulau Tidung. Jarak yang kami tempuh sekitar 2 km, dengan WTS (Waktu Tempuh Sepeda) 20 menitan. FYI, sebaiknya persiapkan bokong teman-teman dengan sempurna, karena bokong merupakan aset penting saat bersepeda di Pulau Tidung.

Abis snorkeling
Cuaca hari itu cukup cerah dengan kondisi langit yang juga mendukung untuk beraktifitas hari itu.

Kontur jalanan menuju Jembatan Cinta ini menggunakan bata conblock. Yang pastinya akan menambah sensasi guncangan di bagian bokong.

Pokoknya selama 20 menitan, bokong akan shuffle! :))

Detik-detik memasuki area Jembatan Cinta. #eaa

Di Jembatan Cinta akan ditemui Water Sport yang pastinya seru dan sayang untuk gak di coba! Ada Banana Boat, Sofa, Donut, Kano, Jetski, dll.

Jembatan dengan panjang sekitar 5 Km ini emang keren banget pemandangannya. Air laut yang jernih menjadi daya tarik tersendiri bagi yang suka pantai. :)

Gue...(uhuk!)
Yang menarik adalah adegan pengunjung yang melompat dari puncak Jembatan Cinta dengan ketinggian sekitar 4 meter. Namun sayang, kondisi kayu di Jembatan Cinta sendiri cukup membahayakan kalo temen-temen gak ati-ati dalam melangkah. Salah-salah bukannya seneng malah keseleo!

Selepas dari Jembatan Cinta, kami ber-enam di jemput sama Omen untuk Snorkeling! Yeay!! Dengan menggunakan boat yang lebih kecil, kami menuju ke spot snorkeling pertama di Pulau Payung. Disini pemandangan underwaternya keren! Kita juga bisa loh kasi makan ikan-ikan yang sepertinya gak takut sama manusia. 

Puas di spot snorkeling pertama di Pulau Payung, kami menuju ke spot snorkeling kedua di Pulau Tidung Kecil. Disini agak sedikit sepi pemandangan undewaternya. Kata Omen, disini kurang oke, karena banyak karang-karang yang ancur, akibat ulah dari pencari ikan hias yang merusak karang untuk mendapatkan ikan buruannya. :(

Sekedar saran nih, bagi temen-temen yang punya kamera underwater alangkah beruntungnya diri mu!

Selesai dari snorkeling, kami langsung laper. Dan gak pake babibu lagi, kami menuju warung - warung makan yang tersedia di area Jembatan Cinta. Melahap 2 porsi mie instan goreng/orang, energi kami langsung terisi kembali! Yeah!!

Selesai makan dengan tidak berkeprimiean, kami segera melanjutkan kegiatan menyenangkan hari ini dengan Water Sport. Dimulai dari Banana Boat, lanjut Sofa, dan di akhiri dengan Donut, rupaya @VennySiAmoy, Fenny Cahyadi dan Kelvin Santoso melakukan lompatan di puncak Jembatan Cinta. Sedangkan gue, @RichardNikolas dan @citrafebriana cuma mantau di bawah. Yah....jaga-jaga takutnya ada adegan film Jaws. Hahahhaa...!!

Sunset.....

Sunset - Pulau Tidung
Jam 6 sore, kami sudah waktunya pulang ke penginapan. Tapi sebelom pulang, kayaknya gak afdol kalo gak liat sekaligus poto-poto sunset di Pulau Tidung. :) 

Dalam hati gue..."Keren abis nih lukisan karya Tuhan..." :)

Sempurna!

BBQ - Ikan Bakar!!

Setelah sampai penginapan, kita istirahat sejenak di lanjutkan mandi sambil nunggu waktu untuk BBQ-an. Jam setengah 9, kami kembali di jemput sama Omen untuk menuju ke tempat BBQ-an. 
BBQ-an....enaaaak....!

Rupaya, di sana sudah berkumpul kelompok-kelompok rombongan wisatawan untuk BBQ-an. Seru!

Menunya adalah 8 potong ikan bakar yang bisa gue pastikan ikan ini merupakan ikan sekali mati. Dalam artian, begitu ikan ini di tangkap langsung di olah sedemikian rupa. Maknyuss!!

Hari Ke-2

Ini merupakan hari terakhir kami berada dan bersenang-senang di Pulau Tidung. Disaat yang lainnya masi pada tidur, gue jam 5 pagi udah bagun, sodara-sodara. Tujuannya untuk apalagi kalo bukan untuk menyaksikan secara langsung matahari terbit alias Sunrise. Secara yah, gue paling pagi itu bagun jam 7, yang artinya matahari udah joging!

Sunrise

Dengan menggunakan sepeda, gue menuju ke Jembatan Cinta dengan kesungguhan hati. Ngos-ngosan juga rupayanya pagi itu untuk seorang @monyetterbang. 

Sunrise :)
Setelah parkir sepeda, gue dengan langkah cepat menuju ke Jembatan Cinta, nyari spot yang asik buat foto sunrise. Berbekal kamera dari Blackberry Bellagio, gue dengan sabar menunggu Sang Matahari muncul. Gak cuma gue doank yang ada di situ, ada banyak orang juga yang punya tujuan yang sama. 

Sungguh pemandangan yang bikin hati nyaman, liat matahari yang malu-malu tapi pasti keluar dari peraduannya. :)




Selesai itu yang lain menyusul gue untuk kita cari sarapan pagi. Yup...apalagi kalo bukan 2 porsi mie goreng instan/orang yang menjadi nutrisi kita pagi itu. Amazing!!

Bukan pre-wedding.... :))
Ini apa yah...? *bingung*
Sebelum kembali ke penginapan kita juga nyempetin dulu buat main-main air di pantai. Lokasinya bukan di bibir pantai, tapi di tempat pemecah ombak, entah gue gak tau namanya yah... :p

Setelah puas bermain air, kami bergegas menuju ke penginapan, karena jam setengah 1, kami harus berada di dermaga untuk kembali ke Jakarta. :)

2 hari dirasa cukup pas untuk kami ber-enam. Bukan apa-apa, mengingat hari Senin, kami sudah kembali kehidupan nyata. :)
See you again, Tidung! :D

Dengan menggunakan kapal yang sama, yaitu Kapal Kurnia. Jam 1 tepat kapal menuju ke Muara Angke. 2,5 jam juga waktu tempuhnya. Kali ini kami cukup beruntung mendapatkan tempat yang nyaman untuk tidur, meskipun suara kapal tetep kenceng dan bergetar di bagian mesinnya.

Jam setengah 3, kami sampai juga di Muara Angke.





Tips!


- Bawa uang cukup. Karena di sana gak ada ATM
- Bawa kamera --> senggol @RichardNikolas
- Bawa lotion anti nyamuk yah. Nyamuk di sana lumayan ganas
- Bawa obat-obatan pribadi, spt obat sakit kepala dan penutup luka.
- Gunakan baju yang nyaman.

Sekian!! :))

See You Again, Tidung Island!